“Agama ki simple, sing marakke ruwet ki menungsone.”

oleh Kanjeng Machrus pada 18 September 2012 pukul 9:59 ·


Sulit memang, banyak orang yang terjebak ritual belaka. Ritual memang penting namun itu hanya metoda. Antara horizontal dan vertikal harus “stereo”.  Islam adalah agama “aksi”. Lihat saja dalam Quran 96,5 % berisi tentang muamallah, sedang  Allah hanya butuh yang 3,5 %. Muamallah itu hubungan sesama manusia, dan  rumusnya adalah “lakukan apa saja kecuali yang Allah larang”.

Hanya orang awam yang membayangkan Islam hanya pada sosok orang bersurban, sedang sujud, atau orang berpeci membawa tasbih dengan latar belakang masjid atau orang sing bathukke ireng. Sebaliknya jika melihat langsung seorang petani yang bersimbah lumpur sedang sibuk mencangkul tanah dengan sesekali mengucap Allahu Akbar karena takjub dan bersyukur atas karunia tanah yang subur dari Allah, dianggapnya bukan (simbol) Islam.

Seorang pengamen siter tua yang mengalunkan gending Jawa dengan tema syair tentang kebesaran Allah dan keindahan alam, dianggapnya tidak sedang menyanyikan lagu “religi”. Yang dianggap lagu “religi” hanya lagunya Opick, Bimbo, Nasyida Ria, atau GIGI yang kebetulan menyanyikan lagu Perdamaian, atau lagu apa saja yang harus memuat penggalan-penggalan syair Bismillah, Alhamdulillah, Allah, dst.


Honocoroko..Dotosowolo…Podho pekok o…Monggo modaro..

oleh Kanjeng Machrus pada 17 September 2012 pukul 15:57 


Ibaratnya Indonesia kini seluruhnya sudah ditumbuhi alang-alang, memang benar kalau  Negara ini “ijo royo-royo”, tapi ya itu tadi, ijonya terdiri dari suket, rawe, krokot, semak belukar, dan termasuk benalu benalu lainya yang sifatnya parasit.

Kitapun sangat supportif kepada kehendak dunia untuk mengkerdilkan bangsa kita. Kita membantu sepenuh hati upaya-upaya untuk mengerkerdilkan diri kita sendiri. Sehari-hari, dalam pergaulan maupun dalam urusan konstelatif stuktural, kita sangat rajin menghancurkan siapapun saja yang menunjukkan perilaku menuju kemungkinan mencapai kebesaran dan kemajuan bangsa Indonesia.

Setiap orang unggul tak kita akui keunggulannya. Setiap orang hebat kita cari buruknya. Setiap orang berbakat kita kipasi agar bekerja di luar negeri. Setiap orang baik takkan pernah kita percaya. Setiap orang tulus kita siksa dengan kecurigaan. Setiap orang ikhlas kita bantai dengan fitnah. Setiap akan muncul pemimpin sejati harus sesegera mungkin kita bikin ranjau untuk menjebak dan menghancurkannya.

Kita benar-benar sudah hampir lulus menjadi bangsa yang besar. Dan puncak kebesaran kita adalah keikhlasan kita untuk menjadi goblok dan kerdil. Sekedar contoh puncak kegoblokan kita adalah : Hanya untuk bikin satu lembar surat, entah KTP, SIM atau STNK, Negara kita butuh waktu berbulan bulan dan berbelit belit. Sementara betapa mudahnya Jepang menciptakan ribuan produk mutakhir dalam waktu singkat.

Menjelang Sholat Ied, Aku rindu semua dan Beduk masjid Nglangak

oleh Kanjeng Machrus pada 19 Agustus 2012 pukul 15:57 


Baru saja aku selesai sholat subuh, dua jam lagi sholat ied, tiba-tiba muncul rasa kangen luar biasa terhadap kampung halaman, terhadap masjid nglangak, kangen nabuh beduk pasca sholat ied, kangen mbah bulqien, kangen teman-teman masa kecil dan kangen dia yang tak terlupakan.

Ada yang hilang.. ternyata ramadlan sangatlah indah.. ternyata islam itu indah..dan Allah maha indah. ingin rasanya memeluk ayah dan ibu dengan erat,  serta menghaturkan maaf yang amat dalam..tetapi jarak menahan semua itu..

biasanya kuhampiri keluarga Kasan untuk bersama ke masjid dan sholat ied, kemudian ngrokok bersama..
biasanya ketemu dengan nonot, lilik, nana, mas didik, pak anis, tribowo, njepun, Kobar dan mbah dukun kemudian cerita ini dan itu...
biasanya reriungan dengan joko gandu, rozak, noglik, kenthus dan atenk serta menghabiskan waktu bersama...
biasanya menemui teman-teman madrasah tuk melepas rindu dan kangen...
biasanya menemui guru-guru tuk menghaturkan bakti abadi dan memberikan penghormatan..
biasanya bercanda ria dengan anggota keluarga yang asyik dan hangat...
biasanya ke sarean si mbah almarhum, berdoa dan mengingat "sangu" darinya selama ini...
biasanya kucium bau khas sorban bapak yang tiada duanya...
biasanya menemui tamu-tamu yang tiada henti datang....
biasanya ketemu teman-teman kwangen yang bersahaya..
biasanya ketemu teman-teman djokja yang penuh cerita...
biasanya kutemui orang-orang pinggiran yang selama ini tersisih tuk mensyukuri hidup...


Lagi asyik “ndeplok” di samudera Pasifik, eh.. di Arab muncul hilal-nya. Trus piye ki?

oleh Kanjeng Machrus pada 14 Agustus 2012 pukul 15:57 


Temanku, mengingat sebentar lagi akan ada sidang itsbat yang kedua, maka kali ini saya agak serius, tidak sedang guyon. Jadi tolong pertama bukalah buku peta dunia, kemudian bayangkan seperti apa kalo kita pas lagi"ndeplok" bawuk, kemudian fokuskan pikiran anda, dan kerahkan akal sehat anda serta yang teliti dalam membaca cerita dibawah ini dan mari berfikir bersama. Kemudian tolong jawablah pertanyaan-nya. Ceritanya begini:

Paiman dan istrinya Ngatini, adalah bos kapal pesiar. Semenjak menikah, mereka ganti pekerjaan menjadi pelaut murni dan mancing untuk makan sehari-hari. Dengan kapal yang besar, keduanya berlayar sampai di samudra pasifik, dan tinggalah mereka disitu tepatnya di pulau Kiribati dan hidup disana.

Pada suatu sore, yaitu hari Rabu 18 Juli 2012, di Kiribati, Paiman melakukan rukyat dengan harapan dia dapat melihat hilal dan besoknya akan puasa ramadlan. Ternyata sampai matahari tenggelam dia tidak melihat hilal, akhirnya dia berencana jumat besok tidak puasa dan karena sunnah rosul, nanti malam sebelum subuh, jam 4, dia akan “ngenthu” si bahenol Ngatini, istri satu-satunya, mengingat sudah lama Paiman dan Ngatini tidak ber”kenthu” ria.


Kepada Yth, Babbe Bachri: Puasa itu bukan “Ora Kenthu” tetapi “Ora Pingin Kenthu”

oleh Kanjeng Machrus pada 9 Agustus 2012 pukul 15:57 


Allah itu Maha Cerdas,  dimana dia telah menciptakan nafsu kepada kita, dan karena ada anugerah nafsu itulah kadang kita pingin susu. Pingin susu itu maksudnya bisa saja: minum susu, ngremet susu, ngrempon susu, ngrogoh, nguntir-untir, ngremes, nylentik penthil, mbethot, ngoset-oset  dan  lain sebagainya. Itu hanya satu sample saja dari  susu, dan susu itu jika terlihat  sedikit menyembul, malah bikin penasaran, namun ketika dibuka “mak byak”, justru malah kurang sedap. Seperti itulah formula susu, “dia” begitu  berbeda  dengan susu formula.

Allah juga Maha Canggih, dimana Dia telah menciptakan bulan Ramadlan, yang mana dengan bulan Ramadlan ini Dia menyebarkan ampunan dan ridhonya ke segala penjuru, Dia tak  henti-hentinya mengangkat derajat manusia dan bahkan para setan pun kena razia oleh-Nya atau  dalam bahasa Soeharto : di amanken ! Jadi dalam bulan ramadlan ini para setan sedang di amanken!!

Lha kemudian apa hubungannya antara ngremet susu dengan bulan Ramadlan, mas Bro?  Apa relevansinya antara mengangkat derajat manusia  dengan nguntir-untir penthil ? Seandainya pada saat aku  menulis hal ini ada Babbe Bachri disampingku,  pasti dia akan bertanya lebih dulu: “mas Bro, lha trus kiro-kiro opo hubungane antara ndlesepne manuk  neng  susu, dengan kemuliaan Romadlon?” juh juh juuuuhhhh…dari dulu teman-temanku selalu memberiku pertanyaan yang  kalo ibarat rumah ber type RSSSSS, maksudnya : Rada  Sulit, Saru dan Selalu  Seputar Selakangan.


Part – II, Endologi & Paidologi ( 2 Komposisi Ilmu Entoelkeong )

oleh Kanjeng Machrus pada 30 Juli 2012 pukul 23:59 ·

  Pada awalnya Paidologi muncul sebagai sebuah resume yang saya ambil dari berbagai sumber dan keadaan. Dan akumulasi dari resume-resume tersebut kami olah dan kami susun menjadi sebuah metode yang mempelajari dinamika persoalan dalam kehidupan ini dalam bentuk yang agak nakal/maido ( maido = ngeyel, paidologi = ilmu ngeyel )
Konon di lokalisasi terbesar Surabaya, Dolly, pernah terjadi tawar menawar harga “bawang menceng” antara pelanggan dengan PSK. Dolly itu kepanjangan dari Dodolan barang sing digawe ngetab oli. Sudah umum tarif PSK tersebut adalah 200 ribu per malam, tapi si lelaki mengatakan :’mbak, ayo semalam aja, ntar kubayar 100 ribu, kan aku pelangganmu..”. dan jawaban dari sang PSK tersebut diluar dugaan. Dia bilang : “opo..? 100 ribu?? emang bawuk e negoro opo???” ( jawaban PSK itu tadi merupakan bagian dari paidologi )

Paidology, Endology ( 2 Komposisi Ilmu Entoelkeong )

Teman-teman terhormat, apapun yang kutulis disini adalah analisis random yang kupendam, mungkin berasal dari kekisruhan psikologis saya tempo dulu. Jadi, tak perlu serius banget dalam memikirkannya. Tetapi juga tidak salah jika kita merenung sejenak. Siapa tahu ada gunanya. Andaipun tidak ada gunanya, semoga dengan ketiadaan guna itu ada gunanya juga.
Pernah dengar istilah ‘biologi’? bio adalah kehidupan makhluk hidup, logi berasal dari kata logos yang artinya ilmu. Jadi bila digabung, biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan makhluk hidup. Sekarang ambillah kata ‘kenthulogi’, maka hal itu akan berarti : kenthu adalah kenthu dan logi adalah ilmu. Jadi kenthulogi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala macam perkenthuan, bisa tehnik kenthu, lawan main kenthu, peralatan kenthu atau bisa juga meliputi daftar orang-orang yang telah dikenthu dan lain sebagainya.

Negoro Kecu vs Negoro sak itil....

Dua Bulan Satu STNK
  1. Lha rak kecu to iki... ngono kok  arep nantang malaysia, gawe stnk  wae 2 bulan lagi dadi... ra sumbut nek umuk, sementara kene sibuk ngurus stnk, malaysia wes ngirim rudal neng ndasmu...  llha rak modyar kwe... Rakyat kita ora bakal iso  mangkat perang, sebab isih  do nunggu stnk dadi..  yo ra??? jingang...i....
  2. Sudah 20juta orang indonesia akan butuh kendaraan, tapi negara kita ini tak becus bikin satu ekor kendaraanpun... Jangankan untuk memenuhi  kebutuhan akan kendaraan, untuk memenuhi kebutuhan garam aja RI masih harus impor ke negara  sak itil tersebut... Negara sebesar ini, dengan lautnya yang sangat luas ini,  ora becus gawe garam.... lha rak pekok to kwi????
  3. Sementara banyak maling, polisi malah sibuk  udat udut...  Jika ada 100 maling tertangkap, maka 99 orang maling itu ditangkap oleh masyarakat,dan  bukan polisi yang menangkap... lha rak asu to kwi????
  4. Indonesia itu sebesar benua, singapura kuwi mung  sak itil, tapi singapura punya 250 tank  yang cangggih.. sementara kita cuma punya 50 tank aja..itupun juga sudah  karatan... bajingan tenan kok....
  5. Setiap ramadlan, 15 juta orang menyalakan kembang  api... dan semua kembang  api  itu  bikinan China. Pwekok tenan kok... cuma satu kembang api  bikinan kita, yaitu oncor !!! 

Surat Buat Wong Pekok

Matane ki nek ndalil mbok ndelok-ndelok... Lha rumangsamu aku ki arep kulakan ayat po? lha opo sing isoh moco ayat ki mung dapurmu thok? wagumen kowe, koyo wes weruh nabi wae.... lha wong kowe ki nek urip zaman nabi yo rung karuan koyo abu bakar, iso ugo malah koyo abu jahal yak e..... kwereeeiii.....Neng ngarepku kowe ki rasah kakean pamer utowo sok... kowe ki ra ngerti opo sing bakal terjadi suk mben, iso ugo kowe suk mben edan, utowo anakmu sarap, utowo bondomu ludes, utowo bojomu keno aids..!! urip ki biasa wae... rasah kakean caper... asui...!Aku ki ra bakal nggumun soal prestasimu, sebab mataku ki ra nggumunan, sak jos josmu..aku ki yo ngerti akeh sing luweh jos timbang rupamu..., timbang gagahmu.., timbang bawukmu...timbang pakmu lan mbokmu...Aku ki nek nyawang gayamu, utowo nek ngobrol karo kowe, sing tak batin ki "kowe asu...kowe asu..." dadi rasah GR neng ngarepku.., rasah ngarep tak puji.., tiwas kapusan.., wong nek kowe minggat yo mung tak siliti kok...Terakhir.., kowe jebul ra ngerti aku babar blas... mergo memang tak gawe ra ngerti... Ning utek ku isoh nyandak polomu, dadi yo sori wae... Modaroo...

The Dirun

Januari kemaren aku baru kenal dirun, kenal di rumahnya sapto, baru kenal kita langsung maen poker selama 4 jam dengan ipul dan rozak.. betapa aku ngguyu terus dan kemekelen dengar celoteh-celoteh dirun.... kesan pertama, kamu begitu ramah padaku run... dan apa adanya...
Agustus aku mudik lagi, dan betapa kaget aku mendengar kasus dirun... semua bicara tentang dirun, tetapi yang dibicarakan tak satupun yang buruk. ternyata semua tahu, dirun itu supel, ramah, biasa bercanda dengan anak-anak kita dan jarang punya niatan buruk.
betapa mesakne aku karo dirun, dipecat dari tempat kerja dan bingung mau kemana lagi.. aku, pak anis, rozak, sapto, kasan, nonot, pepi, nggandu, kenthus, noglik, joko rosok, brewok dan yang lainnya tidak habis pikir, kenapa nasibmu bisa seperti itu...
kucari dirimu entah kemana.. ku telp hpmu tidak aktif... tetapi tidak apa-apa... kami semua mendukungmu kok run...
kamu tetap termasuk orang terbaik yang kukenal...
kalo ada yang butuh bantuan, betapa cepat kamu datang... senyummu tak pernah hilang... betapa aku ingin pas aku mudik, kamu disampingku bersama teman temanku yang laen...
salahmu ki opo to run???
umpomo kowe salah, opo angel to ngapurani kowe???
asline sing bajingan ki sopo to run???
asline sing ndlogok ki sooopooooo to run???
tetapi biarlah....
aku dengar kamu cuma bilang:"lemah teles..ben allah sing mbales.."
duhai itu kalimat terindah...
betapa aku berharap...ada kamu diantara teman-temanku...
alangkah puas jika kita bisa cekakakan bersama...
tetapi harapanku tidak diizinkan..
semoga kamu bisa goyonan dengan bidadari...
semoga di surgamu tidak ada temanmu yang bajingan, ndlogok dan asu...
semoga allah mengangkat semua bebanmu...
karena kami semua tahu..seperti apa dirimu...
oke run??
pokoknya kabari aku di mimpiku...
kabari seindah apa sikap tuhan kepadamu...
kabari se sintal apa susu bidadari itu...
kabari aku tentang betis bidadarimu...

The Myth of Nanang Bagong, (Mbah Dukun)


Dialah pemilik nama terbanyak di Gemolong, sebut saja Nanang Bagong, Nanang Dangkuk, Nanang Behek, Radio SAS, Dokter Tongkel, Patih Bestak, Juragan Unthuk, Mario Lumut, Sodagar Abab, Mister JPI FM, Mister Ampli Toa, Mbah Mitro, Kings Ko, HP Cino, Speaker Rusak dan lain sebagainya. Padahal penampilannya persis kepala suku orang indian.

Awalnya saya prihatin, kenapa satu orang ini punya nama kok nggak kompak, akhirnya pada tahun 1999 dia ku baptis dan saya beri dia  nama tunggal yang sangat sakral, sesuai dengan kemampuan, bau badan serta daya bicaranya yang cas cis cus yaitu : Mbah Dukun ! maka sejak itu dia lebih populer dengan panggilan Mbah Dukun.

Dan orang yang paling banyak menyematkan nama kepada Mbah Dukun adalah Kobar. Jika ada orang yang paling khatam dengan Mbah Dukun ini, pasti juga Joko Kobar. Kenapa harus Joko Kobar?? Karena Kobar lah orang yang paling mengerti keadaan Mbah Dukun, Kobar adalah “wulu cumbu” nya Mbah Dukun sejak  kecil dan Kobar adalah orang yang paling setia menghadapinya. Dan ternyata kami bertiga pernah nongkrong setiap malam di Prapatan Gemolong selama 8 tahun, yaitu sejak  tahun 1999 sampai 2007.

Balada Atenk ( Sikontol Panjang )


Wanita itu : “Ditusuk” tidak mati, “Berlobang” tapi tidak bocor, “Berdarah” tapi tidak terluka, “Sobek” tapi tidak sakit, Lemah tapi mampu mengangkat dua gunung. Seperti itulah definisi wanita menurut para Entoelkeong.

Tetapi dunia itu kompleks. Biarpun bukan wanita, meskipun pria sejati, ada juga yang ditusuk tapi tidak mati. Ditusuk berkali-kali dengan bayonet dan pisau, tapi tidak mati. Dia adalah Atenk. Pria yang lahir 30 tahun silam didesa Kowang, Sumberlawang ini telah mengalami keajaiban dari tuhannya. Hamper setahun yang lalu namanya muncul setiap hari di Koran  Solopos. Dia ditikam 3 kali oleh  dua orang dari depan dan belakang. Tapi dia masih mampu berontak dan menyelamatkan diri. Nyawanya bisa diselamatkan setelah warga dengan sigap membawanya ke rumahsakit di Solo. Lepas dari itu, tuhanlah yang menyelamatkannya. Tuhan masih sayang dengan orang yang satu ini.

Dinamika Kucing, versi cah-cah dan versi “Njepun”


Pernah mendengar nama “Njepun” disebut?? Hehehehe dia adalah makhluk yang very very “istimintlip”, maksudnya adalah istimewa dan nggak ada duanya, baik dilangit maupun di bumi. Jika Njepun berjalan, maka syetan pasti lari terbirit-birit dan menyingkir darinya, entah takut atau gilo belum ada riwayat yang jelas dari imam madzhab as-Syafi’i. Dan kenapa dia disebut “Njepun”, sampai sekarang saya kurang tahu. Tapi disini kita tidak membahas hal itu. Subjectnya adalah kucing. Betulkah kucing atau hewan itu tidak dapat berfikir???? Mari kita bahas.

Banyak orang melihat kucing adalah binatang yang lembut, manis tapi licik. Tak sedikit yang alergi kepada hewan satu ini. Tapi juga banyak yang memeliharanya. Saat anda makan, dia akan duduk dengan manisnya dan diam seakan lagi ngantuk. Tapi begitu anda menoleh..lauk anda akan lenyap ! Dan bila hal ini terjadi pada Muchsanova Ong, dia pasti akan teriak : “woo lha kucing Asu !! tempeku di embat !! untung tempene bojoku ora disikat yoan!!”


Abu Hurairah adalah perawi hadits yang sangat terkenal. Hurairah itu nama pemberian nabi, bentuk jamak dari kata “hirrah” yang berarti kucing, maka Hurairah artinya para kucing. Jadi Abu Hurairah itu artinya bapaknya para kucing. Dinamakan begitu karena abu Hurairah punya banyak sekali kucing dan sangat menyayangi mereka semua, hal itu  sedikit berarti jika memelihara kucing itu tidak masalah.

Diantara semua teman saya, hanya Njepun lah yang mendudukkan kucing dalam posisi terhormat. Tidak seperti umumnya orang yang menganggap kucing itu makhluk biasa saja yang bahkan kadang-kadang “nggatheli”, tapi Njepun punya paradigma lain soal ini.

Sering kali setiap jam 3 malam, telpon saya berdering. Dan saya akan menduga itu pasti Njepun yang telpon. Dia punya kebiasaan menelpon saya menjelang jam 3 pagi kemudian diskusi agama atau ngobrol ngalor ngidul sampai habis subuh atau sampai batereinya habis alias ngedrop. Pernah, sekali saat saya lagi berduka karena beberapa kucing saya mati, kebetulan dia telpon, dan dalam telponnya itu dia mengatakan : “Kowe nginguo kucing kang, kucing ki kewan sing paling resik-an, genah kabeh di dilati ngasi sak tempik-tempik e ngono kok.. yo ngunu kuwi aduse kucing ki…” dan bla..bla…bla..

Rada kaget juga mendengar hal itu karena ternyata selama ini saya belum pernah “ngamatke tempik kucing”. Lha Njepun malah lebih detail. Dan kalo ditanya: “seperti apa to Pun tempik kucing itu?” Pasti akan dijawabnya: “koyo rupamu !”. Njepun mengatakan, kucing itu hewan paling cerdas. Karena saking cerdasnya itulah maka kucing tidak mau diperintah orang. Berbeda dengan anjing, yang masih bisa disuruh begini dan begitu. Analoginya, siapapun yang geraknya itu masih bisa diperintah atau karena disuruh-suruh, berarti dia itu masih goblok. Anjing itu goblok karena bisa disuruh begini dan begitu, dan saking gobloknya anjing itu mau disuruh “njilati tempik” alias meng-oral “anunya” bintang porno.. wkwkwkwkwk Wallohu a’lam

Di Angkringan Nggandu, Njepun juga pernah berujar: “Asu ki isih pekok, sebab isih gelem dikongkon..dadi nek kowe ki urip mung di kongkan-kongkon, berarti kowe ki isih pekok.. mending kucing, bar nguntal micek, tangi micek bengok-bengok kawin, bar kuwi micek maneh, nguntal maneh, ngunu kuwi yo raono sing misuhi, yo amargo saking pintere kucing”.

“saiki cobanen, kowe micek o terus, ngko nek tangi gek ndang ngawin sopo kono, trus bar kawin micek o maneh, trus nguntal o maneh, ngko rak suwe-suwe kowe di klewang ndasmu..” ujarnya. Wuakakakakakaakakak

Sekedar menambahkan, selain yang tersebut diatas, pada dasarnya hewan atau kucing itu  diberi pola dan kerangka untuk berpikir masing-masing secara khusus. Sama dengan kita, bahwa semua hewan itu juga bisa berpikir. Dan mereka semua patuh serta menerima pola pikir yang didesain Allah khusus untuk hidupnya. Dan mereka tidak sekalipun protes kepada Allah sang Desainer Agung atas cara berpikir yang dilimpahkan kepada mereka.

Lain dengan kita, hidup kita kacau karena kita tidak mau menerima pola pikir yang hanya berasal dari Allah, padahal Allah sudah mendesain pola pikir yang sangat hebat untuk kita pedomani. Alquran adalah Grand Design, Way of life, Master of Brainware bagi hidup kita. Tapi pada prakteknya, akal kita digunakan untuk mikir dengan pola syetan, mikir hal-hal yang tidak penting, tidak perlu atau bahkan tidak berguna sama sekali. Sudah bagus-bagus disuruh mikir akherat, eh malah mikir tempik. Jika diingatkan, masih saja mereka bisa bilang, “mikirin “tempik”nya bidadari kan termasuk juga mikir akherat??” Jawabku: “Matamu kuwi..wasyyuui… pertama kan yo kudu mikir dulu dengan cermat, bagaimana agar bisa masuk surga dulu, baru mikir tempik, susu atau bawuk e widodari, arep mbok deplok koyo ngopo yo sak karepmu..wong wes neng swargo rek…!! Kwerrreeeii..”

Berbeda dengan kucing, mereka sangat fithroh. Kucing tidak perlu mikir sepakbola karena mereka nggak butuh sepakbola. Dan mereka tidak perlu mikir intrik politik, tidak mikir angry bird, tidak mikir setoran, apalagi mikir kreditan, mikir onderdil, mikir poker, chip atau mikir Foke dan Jokowi. Karena nggak mikir neko-neko, makanya kucing itu nggak punya dosa ! dia itu cuma hidup dan menjalankan apa maunya tuhan. Thok thil itu saja !!!

Nah, coba kalo manusia itu inti hidupnya adalah mengejawantahkan maunya Allah yang termaktub dalam  Alquran. Pasti  beres. Dan selamat !! Dan pada akhirnya manusia pasti diberi kesempatan untuk neko-neko, tapi di syurga dan bukan di dunia,  arep mendhem  karo widodari yo monggo, arep mbok uwik-uwik  tempik e nggih monggo..,

sak karepmu lah…

Semoga yang baca tulisan ini masuk surga dan nguwik-uwik…..
Aminnnn !!!



Cermin itu bernama: Ndangndut, Senen, Loso, Thithik Mangpi, Lik Yadi Bisu


Itu adalah nama-nama para makhluk Allah yang seharusnya menjadi ladang pahala bagi kita. Namun betapa sering kita malah mengabaikannya. Allah tidak mungkin ngawur dalam menciptakan segala sesuatu. Semua ada hikmahnya. Baik untuk diri sendiri maupun bagi orang lain. Duhai betapa banyak kesalahan dan dosa kita dalam hal ini.

“halo pak e… njuk rokok e pak e.. bolo pak e..” kalimat itulah yang pasti terucap jika ketemu ndangdut. Mesakne, iba dan rasa kasihan adalah rasa yang pertama kali timbul dihatiku jika ketemu dengan orang-orang ini. Orang-orang yang dijadikan Allah sebagai saksi atas kebesaran-Nya.

Kenapa kita harus bersikap kasar kepada Ndangndut dan Senen? Kenapa kita sering mempermainkan Loso? Kenapa kita harus mentertawakan Thitik Mangpi dan Lik Yadi Bisu? Apakah kita lupa bahwa Allah mudah saja membuat anak-anak kita menjadi seperti mereka? Tidakkah kita berfikir bagaimana jika mereka itu adalah bagian dari  keluarga kita?, betapa kita akan tersayat jika orang-orang sama mendzalimi kekurangan yang ia punya. Nauzubillahi min dzaalik.

The Legend of Yu Bawuk


Saat masih sekolah, ada pelajaran Boso Jawi, disitu guru saya pernah membuat  kalimat:  “Yu Bawuk lemu ginak ginuk wetenge njembluk gethoke penuk, iku ucapane wong soko jowo”. Begitu kalimat yang masih kuhafal. Tapi jangan ditambahi: “yu bawuk  senengane manuk,, nek diremet kepinuk, yen didudut ngamuk..!” Malah saru kan jadinya?

Yu Bawuk adalah gambaran wanita yang terlihat sebagai seorang yang amat sangat seksi, semok, lemok, denok, geboy ! yang perlu saya garis bawahi disini adalah kata: gambaran wanita yang terlihat ! Terlihat seperti apa? Mungkin bokonge terlihat medhal-medhel kayak bebek, atau payudaranya terlihat seperti “dodo manuk” (maksudnya menyembul padat berisi) atau bisa di istilahkan sebagai Wongso Subali (wonge ra sepiro susune sak bal voli) alias ngangkat brooo…!!

Kasan, Kasan dan Kasan


Jika Kobar punya “musuh” besar, mungkin inilah orangnya… persis seperti kucing dan tikus. Atau seperti anjing dan kucing. Atau seperti buaya vs biawak. Atau seperti kudanil vs badak.  Dan lain-lain,  entah mana  yang kucing, mana yang tikus, mana badak dan mana biawak sama-sama nggak jelas. Kalo menurutku  keduanya adalah kebo  giro kabeh. Pokoknya kalo kedua orang ini “awor”, yang terjadi pasti perang mulut, urat saraf war  dan "okol" war  persis kucing kawin.  Dan itu terjadi tidak cuma sejak mereka lahir, melainnkan sejak zaman azali  atau zaman jauh sebelum mereka diciptakan. Dan sampai sekarang !!

Nama aslinya adalah Ahsan Musthofa. Di Gemolong biasa dipanggil Sambe, di wilayahnya dia terkenal sebagai dukun sanyo, karena kalo  ada orang datang bawa pompa air rusak, pasti diludahi dulu pompa air itu, baru diservis. Dan kalau ditanya kenapa  harus diludahi dulu, jawabannya adalah “idu ku ki obat sing  mujarab kanggo sanyo-sanyo sing do bongko !” dan dalam  hatiku:” kwereeeiiii..!”

Kami bukan Entul, Kami bukan Keong, We are Entoelkeong !! (Part-1)


Maa huwal entul (apakah entul itu?) Wa maa adroo kamal entul? (dan tahukah kamu apakah entul itu?) wa man minhu ( dan siapakah entul itu?)

Entul adalah pupuk bawang. Orang yang punya sifat entul biasanya masuk kategori “cangkeme thok”, wujuduhu ka adamihi (ada dan tiadanya sama saja), dalam kehidupan sehari hari terkenal sebagai Omdo ( omong doank ) dan prakteknya adalah : Nol ! atau NATO ( no action talk only ) Orang yang masuk kategori ini, kalo rapat biasanya suaranya agak ngotot dan dominan, padahal nggak usah ngototpun bisa sebenarnya. Adanya ngotot itu karena agak over acting, biar terlihat pintar dan sok penting. Tapi ya tetap aja omdo ! dibelakang pasti orang-orang pada menertawakannya. Dan orang-orang pasti menyebutnya : entul thok !! dan parahnya kalo bikin status di fb pasti gak ada yang koment, padahal katanya jumlah temannya ratusan atau ribuan.

Entoelkeong adalah sesuatu yang sebenarnya sulit didefinisikan, karena hal itu menyangkut kedudukan atau maqom seseorang. Orang yang masuk kategori ini bukanlah orang-orang penting, tapi juga bukan orang “asoran”. Dalam sebuah acara, entoelkeong pasti akan membikin suasana menjadi meriah, dan tanpa adanya entoelkeong, acara apapun akan terasa kurang menggigit dan nggak asyik.

Sepintas penampilan para entoelkeong ini terkesan agak awut-awutan atau mirip-mirip bajingan, tetapi jika diamati lebih seksama akan terlihat pancaran dan rona-rona waliyullah dalam setiap tindakannya. Bisa dikatakan mereka ini seperti sufi yang lagi “membo” atau nyamar. Seandainya mereka lewat shirothol mustaqim, malaikat pasti kaget melihat orang-orang ini, dan karena kasihan akhirnya ya dipersilahkan masuk surga saja. Sebab melihat potongannya malaikat nggak yakin kalau entoelkeong ini potongan ahli neraka.

Joko Kobar, Joko Rosok, Joko Gandu, Joko Jolodot, Joko Bibit, Joko Sutopo Dalam perspektif Entoelkeong (3.Joko Gandu)


Joko Nggandu adalah satu-satunya waliyullah yang masih hidup di Gemolong. Jika tanda kenabian Muhammad adalah muncul sinar di ketiaknya, maka tanda kewalian Joko Gandu adalah munculnya sinar menyilaukan yang memancar dari “bathuk” nya.

Pola hidupnya tidak berbeda dengan para wali Allah yang lain, selalu menempuh jalan kefakiran, karena baginya kekayaan duniawi akan menjauhkan diri manusia dari Allah SWT. Makanya Sang Wali nyentrik ini tidak pernah beli rokok satu bungkus, melainkan selalu eceran, itupun sebatang atau dua batang saja. Jika dalam wiridnya dia kehabisan rokok, maka dia akan bertawakal dan menyerahkan diri pada Allah sambil menunggu dun-dunan rokok dari para wali yang lain.

Masa pertobatannya dimulai sejak tahun 2007, dimana dalam kesehariannya jika dolan ke Dungdang, dia selalu membawa beberapa kondom di dompetnya. Kebiasaannya adalah jika habis dipakai dia selalu membuang kondom-kondom itu diparit terdekat. Hal inilah yang membuat para waliyullah yang lain mengetahui jejak keberadaannya seperti almukarom Atenk, almaghfurlahu Noglik dan almarhum Agus Kenthus. Hingga tiba suatu malam dimana beliau menyadari akan eksistensi tuhan setelah kehabisan kondom dalam dompetnya. Maka seketika itu juga dia tersungkur, meminta ampun kepada sang Kholiq semalam suntuk dan berubah total jalan hidupnya menjadi penuh tawadlu, qonaah dan menjauhi kenikmatan duniawi.

Hari harinya dulu dijalani sebagai seorang bang plecit dari ranah sragen. Akhirnya sekarang dia alih profesi menjadi juragan angkringan nggandu periode kedua setelah Yanto hik demisioner. Beliau juga terkenal sebagai pembaharu dibidang endologi dan paidologi. Cuma dahulu gerakan gerakannya masih dalam tataran “entoel bol kopet keong”, atau satu tingkat dibawah entoelkeong
Ilmunya yang paling terkenal adalah “Sugih ra kuat, Mlarat ra kuat”, dia juga menulis kitab “Sugih Tanpo Bondo”. Hanya sayangnya banyak murid muridnya yang menjadi sesat karena kitab tersebut. Sebab kalau tidak hati-hati, sugih tanpo bondo bisa melebar artinya menjadi “Pinter tanpo sinau”, “swargo tanpo ngibadah”, “Mangan tanpo mbayar”, “mendhem tanpo ngombe ciu” dan yang paling buruk adalah “meteng tanpo ono sing ngaku ngenthu”.

Joko Nggandu pada dasarnya adalah pribadi yang sederhana serta simple. Dia tidak mau mempraktekkan laku spiritual yang rumit dan berat. Baginya islam itu mudah, makanya jangan dipersulit. Beberapa fatwanya yang juga terkenal antara lain :
  1. Asu ki ora asu nek ora njegog. Maksudnya adalah kita ini manusia atau bukan, dinilai dari tindakannya dan bukan dari pikirannya saja.
  2. Bener kuwi durung bener nek ora pener. Maksudnya adalah apapun yang kita kerjakan haruslah dengan cara yang benar dan baik. Benar saja tidak cukup. Harus disertai cara yang baik.
  3. Hati-hatilah hidup di zaman sekarang, karena sekarang serba tidak jelas. Ibarat kebo nusu gudhel, gudhel terus nusu tanggane, lha tanggane nyusoni kebo.

Joko Kobar, Joko Rosok, Joko Gandu, Joko Jolodot, Joko Bibit, Joko Sutopo Dalam perspektif Entoelkeong (2. Joko Rosok)


Kernet !! itulah yang ada dibenak saya saat pertama kali bertemu dengan pria satu ini. Saya baru kenal setahun yang lalu pas mudik lebaran, tepatnya di angkringan Nggandu periode pertama ( yanto hik, sebelum angkringan Nggandu skg ). Tapi jangan salah, jauh sebelum saat itu namanya sudah sering kudengar. Dan yang membuat kaget adalah si empunya nama tanpa di nyana muncul didepan mata justru pada saat poro entoelkeong tengah asyik diskusi keagamaan di angkringan. Batin saya waktu itu, itu orang yang disebelahnya Nonot kok diem aja dari tadi, dan sejak kapan Nonot ke angkringan bawa bawa orang.., apalagi kayak kernet begini.. wuakakakak ternyata aku salah besar. Ternyata mataku masih mudah tertipu. Ternyata orang yang kuduga kernet adalah bos besar dengan  kumisnya yang khas kayak semut baris..!

Joko Kobar, Joko Rosok, Joko Gandu, Joko Jolodot, Joko Bibit, Joko Sutopo Dalam perspektif Entoelkeong (1.Joko Kobar)


Kenthu !! mungkin nama-nama tersebut pernah melakukannya. Mungkin juga belum. Tapi pernah maupun belum itu bukan urusan kita. Sebab itu hak prerogratif manukke dewe dewe. Kecuali Kobar, khusus orang ini tidak punya hak prerogratif kenthu, sebab kobar kuwi lali nek nduwe manuk. Buktinya, sampai sekarang ora rabi rabi.. dan saat kubuka buku absensi kehadiran di Gunung Kemukus juga tidak diketemukan nama Kobar. So, he is very origin, religious and save !( samar samar kudengar kasan teriak : “dwobol..!!” )
In the prapatan conspiracy, siapa yang tak kenal Kobar. Mafia kasunanan, ketokke nek ngomong alusan tapi ngerti-ngerti mak prukk…ndasmu “pecah” ! Dalam hal ngajeni orang lain, dialah yang terdepan. Soal tepo sliro, dia juga top markotop. Apalagi bila di kolam renang, he is very very professional, full ability, silent, speed and style ! karena memang inilah Pangeran Onggo-inggi. Salah satu prestasi terhebatnya adalah saat uji kesaktian renang bersama saya menyeberangi kedung ombo pada tahun 2006.
Masa kecilnya tiada tanding ngerinya. Bahkan bisa dibilang “munjuli Sumanto”. Betapa tidak, kalo dia lihat cecak, pasti ditangkap. Kemudian dia ngumpulin sampah di prapatan gemolong, dia bakar dan cecak tadi ditusuk pakai sapu lidi terus dibakar diatas api sampah itu dan disantap. Juoss !! pahit pahit uenak katanya.. mungkin kalo sekarang dia bilang begitu, pasti kujawab : Matamu !
Banyak yang bilang dulunya pinter main bola. Tapi karena saat itu Indonesia tidak focus sepakbola dan hanya melulu ngurusi gobag sodor, akhirnya bakat main bola Kobar tadi lambat laun tenggelam ditelan bumi. Sebab hanya bumi lah yang suka menelan bakat. So, kalo kamu lahir tanpa bakat satupun, ambillah cangkul dan cangkullah dimanapun kamu  mau. Niscaya kamu akan menemukan bakatmu yang lama terpendam. Bakat apa itu?? Jawabannya: Buruh Tani.

About Me

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.