Kasan, Kasan dan Kasan


Jika Kobar punya “musuh” besar, mungkin inilah orangnya… persis seperti kucing dan tikus. Atau seperti anjing dan kucing. Atau seperti buaya vs biawak. Atau seperti kudanil vs badak.  Dan lain-lain,  entah mana  yang kucing, mana yang tikus, mana badak dan mana biawak sama-sama nggak jelas. Kalo menurutku  keduanya adalah kebo  giro kabeh. Pokoknya kalo kedua orang ini “awor”, yang terjadi pasti perang mulut, urat saraf war  dan "okol" war  persis kucing kawin.  Dan itu terjadi tidak cuma sejak mereka lahir, melainnkan sejak zaman azali  atau zaman jauh sebelum mereka diciptakan. Dan sampai sekarang !!

Nama aslinya adalah Ahsan Musthofa. Di Gemolong biasa dipanggil Sambe, di wilayahnya dia terkenal sebagai dukun sanyo, karena kalo  ada orang datang bawa pompa air rusak, pasti diludahi dulu pompa air itu, baru diservis. Dan kalau ditanya kenapa  harus diludahi dulu, jawabannya adalah “idu ku ki obat sing  mujarab kanggo sanyo-sanyo sing do bongko !” dan dalam  hatiku:” kwereeeiiii..!”


Tapi dulu dia sering ndemo Soeharto dengan brutal  dan saat menjadi DPO polisi waktu kuliah dulu, namannya muncul di Koran  setempat dengan nama Thofa, tapi juga tak sedikit yang memanggilnya Kabrut, dan poro mbamboeng sekarang menyebutnya dengan:  si mbah. Maka kun  fayakun jadilah sekarang dia sesepuh di entoelkeong dengan nick name : mbah Kasan.

Masa remajanya sangat brutal ! anti cewek dan anti soeharto ! bersama Kobar hobinya tawur. Dan menurut Kobar  kalo pas lagi tawur, Kasan akan mengeluarkan jurus andalannya yaitu jurus “kincir angin”. Dan  kalo  main kelereng tangannya pasti “njontlop”, serta urik  ra mekakat.

Sewaktu masih SD, tepatnya nge-MIN, bakat brutalnya sudah tumbuh meskipun aku dan Kasan sudah sering ngaji bareng dirumahnya dan biasa diskusi. Dan kalau  Kasan kalah argument, dia pasti ngamuk serta teriak-teriak “gusti allah koyo entut !!”. astaga, betapa takutnya aku kepada Allah waktu itu, tapi Kasan tenang-tenang aja dan cuek. Kurang ajar…dan nganyelkeh lagi adalah  dia sekarang masih hidup serta malah jadi orang kepercayaan bapak saya dan jadi sesepuh entoelkeong di angkringan Nggandu Gemolong. Kwereeeeiii….

Konon pada waktu Kasan masih SMA, nakalnya nggak ketulungan. Tak ada satupun yang ditakuti, termasuk Gusti Allah. Semua orang yang  kenal Kasan dulu, pasti akan mengutuknya. Dan saya yakin tak ada seorangpun yang berdoa baik buatnya. Pasti yang mereka panjatkan adalah : ya allah, modarkan kasan, modarkan kasan ya allooooh supaya Gemolong aman dan tentram !

Tetapi Allah Maha Tahu, dan untungnya Dia tak gampang terprovokasi oleh do’a-do’a yang agak ngawur. Coba andai Allah  itu mudah di provokasi doa, pasti Sang Kasan sudah jadi demit di kuburan mbogo. Hanya keluarga yang  punya doa baik untuk dirinya. Dan hanya pak Muhammad yang memasrahkan Kasan kepada Allah semoga berjalan dalam bimbingan-Nya. Dan abracadabra..jadilah  Kasan sekarang !! penuh denngan ilmu  tuo, tenang,  damai dengan keluarga yang  ayem tentrem, serta semua orang seperti lupa akan semua kebrutalannya yang secara  ajaib seperti dihapus begitu saja oleh Allah dzat Yang Maha Penyayang terhadap semua makhluknya.

Kasanlah orang yang pertama kali pengajian padhang mbulan bersama Emha di Jombang, Kasanlah yang mula-mula membawa kaset tombo ati versi Cak Nun di Gemolong, Kasanlah yang memperkenalkan saya pada Kiaikanjeng, dan  Kasanlah  yang sekarang memimpin para entoelkeong  untuk berangkat bersama-sama pengajian rutin Maiyah, Mocopat Syafaat bersama Cak Nun dan Kiaikanjeng.

Bejo kowe san…!! asli bejo kowe san !! dongane bapakmu terkabul. Dirimu lahir dari seorang pahlawan. I always miss almarhum wa almaghfurlahu KH Muhammad, melihatmu sekarang pasti bapakmu bangga. Saranku, jangan lupa setiap habis sholat, kirimkan fatihah buatnya. Ora rugi mbah Bulqien sering nyangoni duit kepadamu. Semoga kita semua dan  seluruh entoelkeong akan masuk sorga.  Amiinn  amin ammiinnn…

Kiai Kasan

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.