Balada Atenk ( Sikontol Panjang )


Wanita itu : “Ditusuk” tidak mati, “Berlobang” tapi tidak bocor, “Berdarah” tapi tidak terluka, “Sobek” tapi tidak sakit, Lemah tapi mampu mengangkat dua gunung. Seperti itulah definisi wanita menurut para Entoelkeong.

Tetapi dunia itu kompleks. Biarpun bukan wanita, meskipun pria sejati, ada juga yang ditusuk tapi tidak mati. Ditusuk berkali-kali dengan bayonet dan pisau, tapi tidak mati. Dia adalah Atenk. Pria yang lahir 30 tahun silam didesa Kowang, Sumberlawang ini telah mengalami keajaiban dari tuhannya. Hamper setahun yang lalu namanya muncul setiap hari di Koran  Solopos. Dia ditikam 3 kali oleh  dua orang dari depan dan belakang. Tapi dia masih mampu berontak dan menyelamatkan diri. Nyawanya bisa diselamatkan setelah warga dengan sigap membawanya ke rumahsakit di Solo. Lepas dari itu, tuhanlah yang menyelamatkannya. Tuhan masih sayang dengan orang yang satu ini.


Dilahirkan dengan nama kecil Edi Suranto. Karena waktu masih kecil badannya gendut dan  agak “nggatheli” maka dipanggilah Edi kecil ini dengan nama Atenk. Sosoknya akhirnya tumbuh dewasa dengan body yang atletis dan menjadi pria tertampan di desanya, dia diberi anugerah Allah dari secuil ketampanan Nabi Yusuf. Saking “ngganteng”nya, banyak wanita yang “matane ijo” bila bertatapan langsung dengannya. Dan jika melihat Atenk buka baju, dijamin para wanita itu akan “ngaceng” seketika. Dan “nggeblak” !!

Bagi para Entoelkeong, Atenk adalah The Mechanic, jika motor teman-temannya eror, dia adalah dokternya. Karena mbengkel dengan Atenk dijamin sering gratis dan hasilnya “mak wuutt”. Karena gratis terus itulah Atenk “ra ndang sugih-sugih” dan akhirnya dia ganti haluan menjadi distributor  elpiji alias ngampas gas. Barulah dia merasakan kehidupan ekonominya membaik dan secara finansial meningkat. Bahkan sekarang dia sudah punya rumah di Dungdang, dengan istri yang cantik dan setia serta anak perempuan yang manis.

Masa pertobatannya dimulai setelah dia bergaul dengan poro mbamboeng di Gemolong. Awalnya dia adalah satu geng dengan Joko Nggandu. Mereka berdua dulu terkenal sebagai Penjahat Kelamin, Mafia Bawuk, atau Iblis Lakang. Dan disaat bertobat, Atenk masih satu madzhab dengan Joko Nggandu, menjadi pribadi yang haus akan ilmu serta penuh dahaga spiritual, aktif diskusi dan pengajian Kiaikanjeng bersama Cak Nun.

Pelajaran yang dapat dipetik dari perjalanan hidupnya adalah sebelum bertindak, orang harus mempertimbangkan “sikontol panjang”. Maksudnya adalah kepanjangan dari Situasi Kondisi, Toleransi, Pandangan dan Jangkauan. Dengan begitu langkah akan menjadi  efektif, terstruktur dan efisien serta mengarah ke sasaran.

Kini, Atenk mempunyai tiga tato ditubuhnya,  tato alami yang berasal dari pisau dan jarum jahit para dokter. Dia juga punya tato dalam “mindset”nya, bahwa hidupnya sekarang adalah tak lebih dari “nyowo balen” yang harus senantiasa disyukuri, dan digunakan dengan penuh makna supaya tidak sia-sia lagi.

Ini adalah rahasia waktu, orang itu mungkin tidak selamanya “mbajing”, mungkin tidak selamanya  “mbejijat”. Masih ada waktu yang menanti didepan kita, menunggu untuk diisi dengan sikap-sikap taubat, menuju rahmat tuhan. Maka marilah kita saling berdoa, semoga teman-teman kita selalu diberi petunjuk oleh Allah menuju jalan yang haq dan penuh rizqi. Jjangan pernah berdoa yang buruk kepada orang lain. Allah Maha Tahu akan apa yang terjadi kedepan.

Bisa jadi Atenk  akan masuk syurga mendahului kita semua. So, jangan kita itu sok alim atau sok suci atau bahkan sok dekat dengan tuhan. Orang yang masih suka disebut saleh justru bukanlah orang saleh. Tak perlu mencari pengakuan. Jadilah pribadi yang murni dan apa adanya serta tetap mencari jalan menuju keridlaan Allah SWT.

Gud luck tenk, semoga dirimu termasuk Entoelkeong yang masuk syurga. Amiinnnn

Atencia Felish

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.