The Myth of Nanang Bagong, (Mbah Dukun)
Dialah pemilik nama terbanyak di Gemolong, sebut saja Nanang Bagong, Nanang Dangkuk, Nanang Behek, Radio SAS, Dokter Tongkel, Patih Bestak, Juragan Unthuk, Mario Lumut, Sodagar Abab, Mister JPI FM, Mister Ampli Toa, Mbah Mitro, Kings Ko, HP Cino, Speaker Rusak dan lain sebagainya. Padahal penampilannya persis kepala suku orang indian.
Awalnya saya prihatin, kenapa satu orang ini punya nama kok nggak kompak, akhirnya pada tahun 1999 dia ku baptis dan saya beri dia nama tunggal yang sangat sakral, sesuai dengan kemampuan, bau badan serta daya bicaranya yang cas cis cus yaitu : Mbah Dukun ! maka sejak itu dia lebih populer dengan panggilan Mbah Dukun.
Dan orang yang paling banyak menyematkan nama kepada Mbah Dukun adalah Kobar. Jika ada orang yang paling khatam dengan Mbah Dukun ini, pasti juga Joko Kobar. Kenapa harus Joko Kobar?? Karena Kobar lah orang yang paling mengerti keadaan Mbah Dukun, Kobar adalah “wulu cumbu” nya Mbah Dukun sejak kecil dan Kobar adalah orang yang paling setia menghadapinya. Dan ternyata kami bertiga pernah nongkrong setiap malam di Prapatan Gemolong selama 8 tahun, yaitu sejak tahun 1999 sampai 2007.
Contohnya begini, Kings Ko adalah nama spesial Mbah Dukun pemberian dari Kobar yang maksudnya Kings Koya. Patih Bestak adalah juga nama yang disematkan Kobar kepadanya, dikarenakan Mbah Dukun ini pernah 10 hari nggak mandi, dan tentu saja membuat bau kamar tidur Kobar berubah menjadi bau tubuh Mbah Dukun alias “uleng-ulengan”. Saking kuatnya, bahkan Kobar itu sering kali bisa mendeteksi keberadaan Mbah Dukun melalui bau tubuhnya. Makannya Mbah Dukun ini nggak bisa bersembunyi dari Kobar.
Mbah Dukun adalah pribadi yang menarik, kadang nyenengkeh, tapi tak jarang juga suarane membikin orang “mutah-mutah”. Sekali lagi, cuma Kobar yang tawar dengan hal ini. Kobar pernah berkata kepada saya: “wong-wong kuwi ki opo?? Ompolku kabeh no mas, Lagi krungu Dukun ngoceh sak jam we gayane wes do mukok-mukok..lha bayangno aku iki di oncrongi dukun ki kawit jaman mbah adam tekan saiki lho.., jingan to?? Tapi rapopo.. rasah serik, anggep ae radio, timbang sepi nyenyet.., nyuk nan og !!” Wuakakakakakakak
Tetapi kawanku, Mbah Dukun itu tidak cuma suaranya doank, Mbah Dukun itu juga pribadi yang unik. Pernah disaat ada gelaran Piala Eropa 2004, Kobar njago Jerman, saya sendiri njago Italia dan ketika Mbah Dukun ditanya tentang siapa jagonya di euro ini, dengan mantap dia bilang “nek menurutku iki mengko sing juara bakale Bayern Munchen rus..”
Mbah Dukun termasuk aktif hadir dalam setiap pengajian Kiaikanjeng bersama Cak Nun, dia termasuk setia dan telaten dalam mencari hidayah. Bersama para entoelkeong yang lain selalu diskusi tentang kerohanian dalam segi-segi kehidupan.
Mbah Dukun adalah manusia yang wajib ada dalam daftar acara orang. Selain pribadinya itu menghibur, dia juga “entengan” terhadap teman yang membutuhkan bantuan. Hal yang harus kita tiru dari sikapnya adalah:
- Mbah Dukun adalah tulang punggung keluarga. Dalam kesendiriannya dia memikul tanggung jawab yang sangat besar. Dia tidak pernah curhat karena tidak ada yang mau mendengar atau merespon curhatnya. Meski begitu dia sangat legowo dan mafhum.
- Mbah Dukun itu tidak bisa marah kepada teman, apapun yang anda lakukan terhadapnya, dia akan tersenyum, meski senyumnya itu kadang berarti “belgeduelbeh” alias “modaro aku ra nggagas kowe !!” so, Mbah Dukun adalah orang yang paling sholeh diantara kita dalam soal menahan nafsu amarah
- Mbah Dukun tidak pernah iri hati terhadap kebahagiaan orang lain. Dia tidak juga dengki jika ada yang dapat rejeki berlebih. Dia sangat pasrah total 100% bahwa rizkinya itu ada yang mengaturnya. Soal “peparing” dari gusti Allah dia akan sangat narimo ing pandum atau bahasa islamnya adalah qonaah. Dalam hal ini Mbah Dukun dan Agung Satanso lebih sholeh daripada kita semua.
- Mbah Dukun juga tidak suka mencaci orang lain, jarang dia ngomongin orang dibelakangnya, meski banyak orang yang “nggrenengi” dirinya. Karena sikapnya ini dia sangat layak masuk syurga..meskipun ra tau adus.. tapi saya yakin bidadari akan tetap menyambutnya..meskipun harus tutup hidung..
- Dan yang paling penting, Mbah Dukun tidak pernah punya maksud jahat kepada siapapun ! Jadi anda dijamin akan aman jika berteman dengan dirinya. Sebab satu ciri utama orang mukmin adalah jika orang lain akan merasa aman saat bergaul dengan kita. Dalam hal ini, Mbah Dukun jelas merupakan orang mukmin. Ning yo ambune kuwi rasakno dewe..(kata Kobar)
- Mbah Dukun itu pribadi yang ramah. Ini adalah hadits mutawatir. Sangat “grapyak”. Belum pernah ada satupun yang mengatakan bahwa Mbah Dukun itu tidak ramah. Bahkan kepada setan pun, dia masih bisa ramah tamah dan crito ngalor-ngidul sampe setan itu sendiri akhirnya mutah-mutah karena nggak kuat..
- Selain Kobar, Mbah Dukun juga termasuk Entoelkeong yang belum pernah “kambon” bawuk mulai sejak akil baligh sampai sekarang. Jadi secara “hukmiyah” kedua orang ini masih “suci” ibarat bayi perawan.. mbuh nek kambon tante alias “tangan tengen”, saya tidak tahu..dan itu bukan wilayah saya untuk membahasnya.
- Mbah Dukun adalah pribadi yang “enteng ing gawe, sepi ing pamrih, rame ing crito”. Percoyo karepmu, ora yo karepmu, timbang sepi ngono wae..! Yang jelas aku berharap dia akan masuk syurga, dan aku yakin akan hal itu. Semoga Allah memenuhi harapanku yang satu ini. Aku yakin di syurga nanti akan ramai jika ada Patih Bestak ini. Aminn
So, masihkah anda merasa lebih sholeh dari Mbah Dukun? Masihkah anda merasa lebih pantas dekat dengan tuhan daripada Entoelkeong yang satu ini? Mari kita interospeksi diri. Gud Luck Mbah….
23.43
|
Label:
enthoel dukun
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Unknown
Blog Archive
-
▼
2012
(20)
-
▼
Agustus
(15)
- Part – II, Endologi & Paidologi ( 2 Komposisi Ilmu...
- Paidology, Endology ( 2 Komposisi Ilmu Entoelkeong )
- Negoro Kecu vs Negoro sak itil....
- Surat Buat Wong Pekok
- The Dirun
- The Myth of Nanang Bagong, (Mbah Dukun)
- Balada Atenk ( Sikontol Panjang )
- Dinamika Kucing, versi cah-cah dan versi “Njepun”
- Cermin itu bernama: Ndangndut, Senen, Loso, Thithi...
- The Legend of Yu Bawuk
- Kasan, Kasan dan Kasan
- Kami bukan Entul, Kami bukan Keong, We are Entoelk...
- Joko Kobar, Joko Rosok, Joko Gandu, Joko Jolodot, ...
- Joko Kobar, Joko Rosok, Joko Gandu, Joko Jolodot, ...
- Joko Kobar, Joko Rosok, Joko Gandu, Joko Jolodot, ...
-
▼
Agustus
(15)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar